Pagi itu di kota Bandung . . .
Kring . . . Kring . . .
Suara Jam beker telah berbunyi dengan suaranya
yang cempreng. Tapi tetap aja aku nggak mau bangun. Ya iyalah nggak mau kan
lagi enak – enak tidur. Tak lama Bi Ina masuk kamar ku dan langsung
membangunkanku
“Aduh . . non Dian kok belum bangun sih? nanti
telat bagaimana?” kata Bi Ina “Non . . Bangun Non . . udah pagi ini” aku merasa
ada yang mengguncang – guncangkan tubuhku. Aku buka mataku. Sayup – sayup ku
lihat Bi ina
“Duh, kenapa sih Bi? Huaaaam . . Ganggu
orang tidur aja, nanggung nih bi masih jam 4. Ntar jam 5 bibi bangunin lagi
ya?” seru ku sambil kembali memeluk guling
Bi Ina menarik gulingku “aduh non Dian kok tidur
lagi” ucapnya sambil memutar tubuhku ke arah nya. aku mengucek – ngucek mataku
“Boro- boro jam 4 non?! Sekarang itu udah jam 6 kurang 10 non. .” ucapan bi
Inah yang langsung mengagetkan ku
“WHAT . . JAM 6 KURANG 10?” ucapku
sambil melihat jam beker ku “Bibi kenapa gak mbangunin dari tadi sih ini kan
hari pertama ku sekolah. aku bisa telat nih bi.. Ahh . .” omelku sambil buru - buru berlari
menuju kamar mandi. Sedagkan Bi Inah merapikan tempat tidurku.
Setelah mandi dan berpakaian, aku langsung turun
ke bawah dengan tergesa – gesa. Aku memakai sepatuku sambil berjalan. Di meja
makan aku menemui Andi, kakakku
“Ian, lo nggak makan dulu?” tanyanya
“Aduh, gue udah telat nih Ndi . . entar aja ya?
Bye?” jawabku sambil melambaikan tangan.
Saat di jalan aku berharap – harap supaya gerbang
belum di tutup. Soalnya kalau udah di tutup ya get out alias go to home. Setelah sampai di sekolah
aku melihat gerbang belum di tutup. Untung
gerbang belum di tutup, batinku. Aku segera berlari menuju kelasku.
“aduh . . kelas 10 – 5 sebelah mana sih? susah
banget nyarinya” ucapku sambil clingak – clinguk di tengah lapangan.
Tiba – tiba dari arah belakangku ada yang
berbicara “Yang Telat waib dan harus di hukum” ucapnya lantang. Duh . . siapa nih? , batinku lalu dengan sangat takut aku
membalikan badan. Ada 4 orang cowo yang ganteng dan cool. Kayanya sih
mereka anak osis?!
“Eh . . e.. ada kaka osis!” ucapku malu – malu “pagi
ka?” sapaku carmuk
“Pagi . .” jawab salah seorang dari mereka dengan
jutek. mulutnya memakai behel dan memakai topi merah hitam.
“kenapa lo telat?” tanyanya dengan galak.
“Bangun kesiangan ka . .” ucapku kelapasan “eh .
. e . . bukan – bukan. itu loh. . e. . apa itu namanya.. haduh . . itu loh.. anu . . ja. . jalannya macet. . ia ka jalannya macet bukan bangun kesiangan . .” ujarku sekali lagi
“ahh udahlah kita nggak mau denger apa alasan lo.
Mau lo macet kek, Bangun kesiangan kek, itu urusan lo . .” jawab salah satu
kaka osis memakai kacamata.
“dan karena lo telat lo harus di kukum . .”
sambung kaka osis yang pakai kacamata dan giginya berbehel. Semuanya menoleh ke
arah kakak osis yang berkacamata & berbehel ini dengan tampang aneh “eh .
.di hukum maksudnya” ucapnya membenarkan. Aku dan kaka osis yang lainnya
sedikit tertawa
“ngapain lo ketawa nggak ada yang lucu” bentak
kaka osis yang pipinya chubby dan berponi. Ih . .
ganteng – ganteng kok galak, batinku saat mendengar kaka yang
berponi itu membentakku “Siapa nama lo?” tanya nya
“Dian” jawabku singkat
“ok! dan karena lo telat, lo gue hukum; data semua
anak yang awalannya sama kaya lo, D. Dan harus dapet 50 orang!” ucapnya galak
“Ha? 50 orang?” sentakku kaget “yang kaya gitu kan.. Arrgghh... Lo itu osis seharusnya bisa mikir dong. Lo itu kalo ngasih
hukuman aneh banget sih?!” sambungku agak sedikit berani
“gue nggak mau tau pokoknya lo harus dapet 50
orang ngerti?” tanyanya
“Gak ngerti and gue gamau..?” tanyaku
“kalo lo nggak mau, toilet siap nunggu kok”
jawab kaka osis yang berbehel dan bertopi merah hitam itu.
"Mending bersihin toilet daripada jalani kaya gitu.." balas ku
"Ok.. sekarang bersihin; Toilet murid cewe, Toilet murid cowo, Toilet Mushola, Toilet guru yg cewe, Toilet guru yang cowo, n Toilet staf.." Tegasnya. Aku kaget
"Haaah..??" Mulutku menganga..
"Pilih mana..??" tanyanya
“Hah.. e.. Huuuh . .” jawabku kesal sambil membalikan badan
dan berjalan pergi. “itu orang gila semua apa ya? Huh.. dasar... ” belum selesai ku menggerutu, tapi..
“nggak usah ngomel” teriak salah satu kaka yang
ternyata mendengar omelanku. Aku langsung berlari.
Aku berkeliling di sekitar sekolah ku yang luas
ini. aku mengitarinya dan bertanya seperti orang bodoh. “sapa nama lo?” atau
mungkin “nama awalan lo I bukan?” itu yang ku ucapkan di setiap orang yang gue
temuin. Dan akhirnya . .
“Bruuk . .” aku terjatuh (kaya judul lagu ya??)
seketika. lalu aku tak ingat apa - apa hingga akhirnya..
Mataku terbuka.. Kulihat di sepanjang sudut. Ternyata aku ada di ruangan.. tapi entah apa itu.
"Dimana gue..??" Seruku lirih
"Lo udah sadar..?? Lo nggak papa?” tiba – tiba ada yang berkata
begitu. Aku menolehkan kepalaku. Ha?
Inikan salah satu kakak osis yang tadi?!, batinku “Woy??” teriaknya
degan suaranya (jangan sampai sama kedipan matanya?!)
“Ngapain lo disini? Lo bukannya salah satu kakak
osis yang tadi ya?” tanyaku sinis sambil berusaha bangun.. "Aww.." Rintihku sambil memegang kepala. Oh Iia, perlu kalian tau.. Kakiku terasa sakit
“gue disini? Nolongin lo.." Jawabnya "Sini gue bantu duduk.." Lalu dia membantu ku duduk.
“Lo bukannya salah satu di antara kakak osis yang
tadi ya?” tanya ku
“Iya . . kenapa emangnya” jawabnya “heran ya
ngelihat orang seganteng gue?” tanyanya balik
“ganteng? Iih pd banget?? Mimpi kale” jawabku “enggak,
gue heran. Kok lo baik? Beda dari yang lainnya?” jawabku yang kembali bertanya
“em . . entahlah? Emang dari dulu gue itu baik”
ucapnya narsis “kenalin Gue Dicky” dia mengulurkan tangan (jangan sampai kaki).
“Bukannya lo udah kenal gue?” tanya ku
“iya. tapi kan lo belum kenal gue?!” jawabnya. Aku
memperhatikan tangannya. “tenang aja lo nggak baklan gue apa – apain kok. Emang
apa yang bisa gue taruh di tangan? Bom palestina? Nuklir?” ucapnya
“Dian” jawabku membalas uluran tangannya
“udah tau” balasnya
“Ye . . tadi katanya suruh ngenalin?” cibir ku
“hahaha iya . . iya . . Just Kidding Girl”
balasnya "Oia.. Lo kenapa sih..?? Kok Pingsan??" tanyanya..
"Kaki gue sakit, terus kpala gue pusing.." Jawab ku
"Sakit..?? mananya yang sakit,,??" ucapnya sambil memegang kakiku
“Aw . . a..ahh.. sakit tau.. pelan - pelan dong” rintihku sambil memegang kaki ku
“I.. e.. maaf .. maaf.. gasengaja.." dia meminta maaf "Emangnya kenapa..?? Oia.. hukuma yg kita kasih tadi udah selesai..??" Tanyanya
“ehm.. belom,," Balasku sambil menggeleng
“gini aja deh lo gue anterin ke Rangga & kalo
bisa gue bantuin lo ngomong deh?!” usulnya
“Ng... nggak papa nih?” tanya ku ragu
“udah nggak papa yuk! Dari pada lo disini.. Yuk?!”
“em . . ya udah deh yuk” aku menyetujuinya.
"Sini gue bantu.." Katanya
"Pelan.. pelan.. Iia..??" Kami
pun pergi menuju ke ketua osis yang songong tadi. Aku berjalan sambil di bantu
Dicky. Kan kaki ku masih sakit?!
Setelah sampai di hadapan kakak osis tadi. .
“Nih . .” seruku sambil memberikan selembar kertas
itu ke kaka yang berponi tadi sambil duduk dan menyelonjorkan kakikku.
“dapet berapa say?” tanya kaka yang berbehel dan
bertopi merah hitam sambil melontarkan senyum playboynya
“ngapain lo panggil gue say? Lo pikir gue cewe
lo?” tanya ku berani
“iya kali . .” jawabnya
“ogah punya cowo kaya lo!” kataku mengejek
“dapet berapa adik kelasku yang bawel?!” tiba –
tba kakak berkacamata angkat bicara
“25” jawab ku singkat
“25?” kaka yang berponi itu mengulang kata -
kataku sambil berdiri
“iya . .” jawab ku singkat
“Gue nyuruh lo bukan 25 tapi 50” sentaknya
“E.. tap.. Tapi e.. emang yang awalannya D cu.. cuman 25 orang ka
terus . . ” aku belum menyelesaikan omonganku tiba – tiba . . .
“oh . . tidak bisa. Sekali 50 tetep 50. Kalo gitu
. .” kaka berponi tadi terpotong omongannya karena . . .
“RANGGA DIEM AND DENGERIN GUE NGOMONG” seru Dicky tiba
– tiba. Ouh . .
namanya Rangga?!, batinku. Rangga menoleh dan menunggu penjelasan
Dicky. Dicky menarik nafas panjang dan mulai menjelaskan “Dia Itu . .” belum
selesai menjelaskan tiba – tiba . .
“Ah . . kelamaan!” sahut Rangga “Ok! kalo gitu
sebagai hukuman.. lo harus.... "
*************
Apakah yang akan terjadi pada Dian? Hukuman apa
yang akan di kasih sama Rangga buat Dian karena Dian hanya menulis 25 nama?
Dan apakah Dicky akan membantu Dian? Tunggu Post dan Part selanjutnya..!!
*************
Dian
7 komentar:
Wah.. keren.. next dong kak..
Penasaran nih jadinya.. dihukum apa ya??
Iia.. Sabar Iia..?? Part selanjutnya tunggu aja.. besok atau kapan gitu.. OK??
Setia di Blog ini Iia..??
koq gk ad lnjutan.a kak...???
pdhal udh qw tnggu2....
sedappp cerita nya..
numpang yah kk..
salam kenal..
Judi Online
Judi Bola
Bandar Bola
Agen Casino Online
ini ceritanya kayak ff gitu yaa? btw, kamu kpopers kan?
Posting Komentar